Band Fourtwnty kembali jadi sorotan publik setelah lagu mereka, Mangu, mendadak viral lagi pada 2025. Padahal lagu ini bukan rilisan baru. Fenomena ini membuktikan bahwa musik alternatif Indonesia punya daya tahan panjang dan sanggup hidup kembali lewat gelombang tren digital.
Lagu Mangu awalnya dirilis beberapa tahun lalu. Liriknya melankolis, dibalut dengan aransemen minimalis yang khas Fourtwnty. Kini, dengan dukungan media sosial, TikTok, dan platform streaming, Mangu justru menemukan napas baru di tengah kompetisi musik populer yang keras.
siapa itu fourtwnty?
Fourtwnty adalah band indie asal Jakarta yang berdiri pada 2010-an. Mereka dikenal karena musik mereka yang disebut “pop alternatif” dengan nuansa chill, akustik, dan lirik puitis. Band ini semakin populer setelah membawakan soundtrack film Filosofi Kopi 2 dengan lagu Zona Nyaman.
Menurut Wikipedia, band ini terdiri dari vokalis Ari Lesmana dan musisi kepercayaannya. Kehadiran mereka di kancah musik indie memberikan warna berbeda dibandingkan musik mainstream. (Wikipedia)
makna & karakter lagu mangu
Mangu bukan sekadar lagu cinta. Dalam wawancara, Fourtwnty menegaskan bahwa lagu ini berbicara tentang perasaan kehilangan arah, kebingungan batin, serta usaha mencari titik balik dalam hidup.
Musik mereka sering membawa suasana kontemplatif — cocok untuk pendengar yang ingin “menyepi sejenak” dari hiruk pikuk. Itulah mengapa Mangu terasa relevan bahkan bertahun-tahun setelah dirilis.
Unsur gitar akustik berpadu dengan efek ambience membuat pendengar seperti larut dalam suasana reflektif. Liriknya sederhana, tetapi punya kekuatan emosional yang besar.
mengapa viral lagi di 2025?
Ada beberapa faktor yang membuat Mangu bangkit kembali di 2025:
-
TikTok & Reels
Potongan lagu Mangu digunakan dalam ribuan video pendek. Emosi yang terkandung dalam musiknya cocok untuk konten reflektif, curhat, hingga video traveling. -
Tren musik slow & alternatif
Di tengah dominasi hipdut dan musik upbeat, justru ada segmen pendengar yang mencari lagu yang lebih tenang dan mendalam. Mangu memenuhi kebutuhan ini. -
Efek nostalgia
Banyak generasi muda yang tumbuh dengan lagu Fourtwnty beberapa tahun lalu kini kembali menemukan rasa keterikatan. Nostalgia ini memperkuat daya tarik Mangu. -
Algoritma platform
Spotify dan YouTube memunculkan Mangu di playlist rekomendasi karena lonjakan interaksi, sehingga lebih banyak pendengar baru terpapar.
dampak pada musik alternatif indonesia
Fenomena ini memberi sinyal bahwa musik alternatif di Indonesia masih punya ruang besar, meskipun industri mainstream sering didominasi pop dan dangdut.
-
Validasi bagi band indie
Band-band independen bisa yakin bahwa karya mereka bisa tetap relevan dalam jangka panjang. Tidak harus viral di awal, tapi bisa tumbuh perlahan dan mendapat momen kedua. -
Peluang untuk festival musik
Lagu seperti Mangu cocok dipentaskan di festival musik alternatif. Kebangkitan ini bisa jadi bahan bakar bagi penyelenggara event. -
Diversifikasi selera publik
Publik Indonesia ternyata tidak hanya menyukai lagu-lagu upbeat atau viral semata. Mereka juga haus akan musik reflektif, kontemplatif, dan bermakna.
penutup
Kembalinya Mangu ke puncak popularitas adalah tanda bahwa musik alternatif masih hidup kuat di Indonesia. Fourtwnty berhasil menunjukkan bahwa karya berkualitas tidak mengenal kadaluarsa.
Fenomena ini sekaligus memberi harapan bahwa generasi musisi indie lainnya juga punya kesempatan yang sama — asal mereka konsisten dengan identitas dan kualitas musik mereka.